Radio Rodja 756AM

Jumat, 11 Juli 2014

SAMPAI KAPAN ANDA MENGAKHIRKAN WAKTU SHALAT...?






:: SAMPAI KAPAN ANDA MENGAKHIRKAN WAKTU SHALAT...? ::

Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan

Kesibukan dunia adalah fatamorgana,
tampak indah dipandangan akan namun buram dalam hakiki,
laksana gunung yang membiru dari kejauhan akan tetapi terjal dan berbatu dari kedekatan.

Berbicara kesibukan dunia tidak ada habisnya,
kita memperoleh satu pijakan pasti ingin berpijak dipijakan lainya,
kita maju selangkah pasti ingin maju lagi seribu langkah kedepan,
Dunia tidak ada habisnya untuk dibicarakan dan dilaksanakan.


Memburu harta dari dunia tidak ada puasnya,
Memburu perniagaan dari dunia tidak ada habisnya,
Memburu kekuasaan dari dunia tak berhenti untuk terus berambisi,
lantaran dunia menghiasinya, dunia prioritasnya.

Tanpa akhirat oriented seseorang akan galau sepanjang usianya meskipun perutnya kenyang, meskipun pelayannya banyak, meskipun fasilitas bersamanya hakikatnya adalah fatamorgana, tanpa akhirat oriented kesibukan dunia maka tak heran, sekiranya seseorang rela meninggalkan shalatnya, ikhlas mengakhirkan waktu shalat ketika lapang lantaran dunia-nya.


Shalat merupakan asas islam, pondasi agama kita yang mulia al Islam, dimana Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda :

Islam dibangun di atas lima asas : bersaksi bahwa tidak ada sesembahan yang berhak disembah dengan benar kecuali Allah dan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah Rasulullah, Menegakkan shalat, …"HR Bukhâri dan Muslim.

Shalat merupakan tembok yang kokoh dari pembatas antara muslim dan kafir,

Bagaimana sekiranya sebuah tiang, sebuah pondasi agama jika ditinggalkan ?

Bagaimana sekiranya salah satu bentuk deklarasi kita dalam ‘ubidiyyah kepada Rabbul ‘alamin dilalaikan ? dipermainkan ? di nomor dua-kan sehingga mengakhirkan waktunya ?


Patut sama-sama kita renungi,
Jangankan kita meninggalkan shalat,
Jangankan kita bolong bolong shalatnya,

Sekiranya seseorang shalat 5 waktu akan tetapi waktunya sengaja di akhirkan dalam menunaikannya tanpa ada udzur maka dihari kiamat ia akan dikumpulkan bersama fir’aun yang sibuk akan singgasana kerajaannya,
bersama Qarun yang sibuk dengan hartanya,
bersama Haman yang sibuk dengan para menterinya dan
Ubay bin kholaf yang sibuk pedagang sukses dan selalu menghina Rasulullah.

Mereka mencukupi kategori sebagian orang-orang pada abad ini yakni sibuk lantaran ambisi kekuasaan, sibuk lantaran menjaga harta hingga kikir, sibuk lantaran dimanjakan dengan banyak pelayan, sibuk dengan perniagaan


Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam bersabda :
“Siapa yang senantiasa menjaga shalat, maka ia akan memperoleh cahaya, hidayah, serta keselamatan pada hari kiamat. Siapa yang lalai darinya, maka ia tidak mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan kelak. Nantinya di hari kiamat, ia akan dikumpulkan bersama Qorun, Fir’aun, Haman, dan Ubay bin Kholaf.” HR. Ahmad.


Saudaraku
Meninggalkan atau melalaikan shalat bukan hanya berarti ia tidak shalat melainkan ia shalat akan tetapi mengakhirkan waktu shalatnya tanpa udzur syar’I, dimana Saad bin Abi Waqas bertanya kepada Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam mengenai orang yang melalaikan Sholat, maka Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam, menjawab :

“adalah mengakhirkan waktu Sholat dari waktu asalnya hingga sampai waktu Sholat lain. Mereka telah menyia-nyiakan dan melewatkan waktu Sholat, maka mereka diancam dengan Neraka Wail ”.
“Neraka Wail bagi orang yang shalatnya, yang mereka itu lalai dalam shalat. (QS. Al-Maa’un [107]: 4-5).


Sampai Kapan Anda Mengakhirkan Waktu Shalat ?

Sampai Kapan anda lalai dari shalat ?

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Article's :

QAULAN-SADIDA.BLOGSPOT.COM

SEKOLAH YUUK..!!