Radio Rodja 756AM

Jumat, 10 Juli 2015

:Bagimu yang 'Sengaja' tidak Puasa Ramadhan.












:Bagimu yang 'Sengaja' tidak Puasa Ramadhan.

Sufyan Bin Ranan


Saudaraku...
Kenapa kau tidak merasa malu kepada Dzat yang menciptakanmu..?
Kenapa dirimu sangat nyaman makan dan minum dikeramaian..?
disaat kaum muslimin tengah berpuasa, sedangkan anda pun adalah seorang muslim.

Secara fisik anda masih muda..
Secara badan anda bukanlah seorang yang busung lapar...
Secara udzur anda pun belum terlalu udzur terlebih menjadi seorang yang pikun.

Anda terlalu nyaman sekali makan dan minum dikeramaian..
Anda terlalu bebas merokok dipinggir jalan...

Bagimu yang 'sengaja' meninggalkan puasa Ramadhan...
Apakah anda termasuk dari orang-orang yang udzur syar'i sehingga anda secara nyaman untuk tidak berpuasa..?

Mari kita simak..
Masuk kategori mana diri anda yang diberi udzur :

(mungkin)anda seorang yang Safar..
Akan tetapi tidak semestinya anda sebagai musafir, pecicilan dipinggir jalan tanpa ada rasa hormat untuk makan dan minum didepan orang yang mukim. hormatilah... seyogyanya hadiah yang Allah berikan pada anda jangan menodai bulan Ramadhan.

(Mungkin) anda adalah orang yang sedang sakit, akan tetapi orang yang sakit tentu lemah terkapar dikasur dan dirumah, adapun anda apakah hati anda yang sakit..? apakah iman anda yang keropos ?

Ataukah (mungkin) anda sedang haidh atau nifas...
sekali lagi hadiah dari Allah jangan disalah gunakan untuk terbuka makan dan minum tanpa ada rasa malu dihadapan khalayak. namun apakah para lelaki jugasedang haid ataukah nifas..? jika ya.. besok anda dipinggir jalan mulai pakailah rok dan jang lupa plus pembalutnya.

Saudaraku...
Sekiranya udzur syar'i tidak terjadi pada anda...
lalu mengapa anda tidak berpuasa..?
cukup kuatkah mulut anda diakhirat akan dirobek..?
kuatkah.. urat leher anda ditarik bergelantungan hingga sampai tumit.

Abu Umamah menuturkan Rasulullah bersabda:
",....tiba-tiba ada suara yang sangat keras. Lalu aku bertanya,”Suara apa itu?”

Mereka menjawab,”Itu adalah suara teriakan para penghuni neraka.”
Kemudian dibawalah aku berjalan-jalan dan aku sudah bersama orang-orang yang bergantungan pada urat besar di atas tumit mereka, mulut mereka robek, dan dari robekan itu mengalirlah darah.

Kemudian aku (Abu Umamah)bertanya,”Siapakah mereka itu?”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallammenjawab,”Mereka adalah orang-orang yang berbuka (membatalkan puasa) sebelum waktunya). (HR. an Nasa'i)

Lihatlah siksaan bagi orang yang membatalkan puasa.
Saat ini anda bebas tanpa hambatan dalam makan dan minum anda nikmati sesuka hati anda.

Akan tetapi ingatlah Allah 'azza wajala tidak tidur...
Adzab Allah amatlah pedih.

Mulailah bertaubat dari sekarang.
Buat apa menggadaikan pahala dan memelihara dosa hanya diperuntukan perut yang lebar dan panjangnya hanya sejengkal.

:: AKHIRAT ITU TERNYATA TIDAK ADA...?














:: AKHIRAT ITU TERNYATA TIDAK ADA...?

Sufyan Bin Ranan


Sy pernah membaca sebuah tulisan berbentuk pertanyaan kepada salah seorang 'Ulama :

"Ya Syaikh bagaimana saat kita diwafatkan ternyata akhirat itu tidak ada..?"

Syaikh dengan cerdas menjawab (gag muluk-muluk dan sangat singkat mematahkan syubhat ini) apa jawaban beliau :

syaikh menjawab :
" Bagaimana jika anda diwafatkan ternyata akhirat itu ada..?"

=====∞=====
tanggapan :

Subhanallah...
jawaban yang singkat namun memuaskan,
Sebuah ungkapan ada yang pernah mengatakan :
"jangan harap manis jika masih ada pahit"

(mungkin) dikalangan yang kurang iman ingin berandai-andai jika akhirat itu tidak ada, tentu tidak ada hisab, tidak ada surga dan neraka pemahaman atheis ini menjadikan seorang yang wafat adalah wafat tanpa adanya pembalasan yang mereka sebut REST in Peace (RIP).

Padahal alam kubur adalah awal dari kehidupan, awal perjalanan manusia dan itu pasti terjadi, segala sesuatu yang Allah turunkan dalam kitabNya adalah Benar adanya, sebagai orang yang iman tentu kita meyakini tanpa ada sedikitpun keraguan sebab Allah ta'ala berfirman :

ذَٰلِكَ الْكِتَابُ لَا رَيْبَ ۛ فِيهِ ۛ هُدًى لِّلْمُتَّقِينَ الَّذِينَ يُؤْمِنُونَ بِالْغَيْبِ

Kitab (al-Qur‘ân) ini tidak ada keraguan padanya, petunjuk bagi mereka yang bertakwa (yakni) mereka yang beriman kepada yang ghaib”. [QS. al-Baqarah:2-3]

Sehingga seorang muslim tentu wajib iman kepada Akhirat dan pembeda dari keyakinan orang kafir, maka sangat aneh jika seorang yang mengaku muslim namun meragukan adanya Akhirat.

Allah ta'ala menerangkan dalam firmanNya :
"jika datang kematian kepada seseorang dari mereka, ia berkata,
“Ya Rabbku kembalikanlah aku (ke dunia) agar aku berbuat amal yang shalih yang telah aku tinggalkan. Sekalikali tidak. Sesungguhnya itu adalah perkataan yang diucapkannya saja. Dan di hadapan mereka ada Barzakh (pembatas) hingga hari mereka dibangkitkan. [QS. al-Mukminûn:100]

Semestinya ini menjadikan kita mawas diri, giat dalam beramal sekecil apapun amalan kita lakukanlah sebab kita tidak tahu letak diterimanya Amal meskipun kita hanya sekedar menyingkirkan penghalang dijalan sekiranya Allah ridha dan terima amalan kecil itu masya Allah bukankah seorang Pelacur dimasukan ke surga lantaran memberikan minum kepada anjing..? ini menunjukan rahmat Allah yang luas.

Akan tetapi harapan harus diiringi rasa takut, takut kepada Allah untuk berbuat maksiat, karena akhirat itu Nyata bukan sua
tu Khayalan.

semoga kita di berikan keteguhan Iman dan kemudahan dalam beramal shalih dan berharap surga. Aamiin

Yuuk 'itikaf

Dan ingat lagi testimoni dari Aisyah radhiyallahu anha,

"Nabi kalau sudah masuk 10 hari terakhir bln Ramadhan, beliau mengencangkan ikat pinggangnya, menghidupkan malam2nya dan membangunkan keluarganya."

Lihat disini baik2, kalau orang sekaliber Nabi yg sudah dijamin masuk Syurga (Yg akan membuka pintu Syurga pertama kali di hari kiamat) masih mencari mlm tsb, lalu bgmn dgn kita?

Kalau Nabi terbaik saja masih mencari mlm lailatul qadr, lalu bgm dgn kita?

Kalau pemimpin umat manusia pd hari kiamat saja masih mencari mlm tsb, lalu bgm dgn kita?

Kalau Kekasih Allah dan seseorang yg sudah diampuni dosa2nya yg telah lalu masih mencari mlm lailatul qadr lalu apakah kita tenang2 saja?

Kalau Seorang Nabi terbaik bangun utk menghidupkan malam2nya, lalu kita membaca doa tidur?

Rasul shallallahu alaihi wassalam sibuk membaca Alquran lalu org seperti kita sibuk nongkrong di luar?? Lalu kita meremehkan??

Kita sibuk di Mall?? Sibuk menonton TV acara yg tdk bermanfaat??

10 hari terakhir ini saudaraku, maksimalkanlah! Maksimalkanlah! Kita tidak ada opsi lain selain benar2 memaksimalkan setiap malamnya. Kenapa?? Karena kita tidak tahu kapan tepatnya malam lailatul qadr itu datang di 10 malam terakhir tsb.

Sourch: Ust. Nuzul Dzikri.

ORANG AWAM PUN BISA LEBIH HEBAT DARI KITA.






ORANG AWAM PUN BISA LEBIH HEBAT DARI KITA.


Sufyan Bin Ranan


Pada hakikatnya saya tak setuju dengan pelabelan orang Awam karena dengan adanya pelabelan ini seolah kita sudah jadi orang pinter, 'alim,.. dan seorang yang melabeli 'awam' pada orang yang belum kenal sunnah akan membawakan ia pada kesombongan, sedangkan orang awam berbeda dengan orang bodoh, jika orang awam belum tentu ia bodoh dan orang bodoh ya jelas awam Artinya banyak diantara 'orang awam' ternyata ia adalah seorang yang sedang bersayembara mencari kebenaran dan bukankah kita dahulu juga begitu(awam) sampai pada titik nadirnya Allah berikan hidayah bi'idznillah.

Maka pelabelan orang'awam' hakikatnya sangat berbahaya bagi yang mengucapkan atau vonis terhadap seseorang dengan seolah merendahkan. sehingga pola pikir yang seperti ini menjadikan seorang yang GAK AWAM bersifat kaku pada orang yang dipandang Awam, sehingga tidak heran orang seperti ini bisa menjadi kerikil dakwah.

Teringat setahun yang lalu disaat saya ber'itikaf disalah satu masjid besar dijakarta, pertama saya ber'itikaf masjid ini...

Ramadhan lalu sengaja saya sesekali ingin menyendiri ber'itikaf tanpa ada yang mengenali saya, sy amati dan (sebagian besar) peserta 'itikaf orang awam.

Masya Allah... setelah sy amati (mungkin) diantara kita masih mandang mereka awam, akan tetapi kecemburuan mereka terhadap agama dan giat beribadah sangat kita acungkan jempol, terlebih jika datang malam ganjil masjid tersebut tarawih penuh dan tilawah tak henti hingga sahur.

Tak mengapa anda sesekali datangi masjid besar disuatu kota dan ber'itikaf disana (biasanya jika masjid besar, peserta itikaf bebas alias tak terikat pada agenda masjid atau panitia), coba sesekali menjadikan kita bersikap adil kepada orang awam,(mungkin) kita kalah tilawahnya oleh mereka dan ini motivasi, dan masuki mereka dakwah tentunya.

Dengan demikian jangan jadikan orang yang sudah bermanhaj selangkah lebih maju dari orang awam, ya... memang berbeda antara ahli ilmu dengan orang yang tidak berilmu derajatnya pun beda akan tetapi yang dimaksud adalah jangan jadikan kesombongan melekat pada diri lantaran kita 'lebih paham' dengan merendahkan manusia yang dipandang lebih bodoh dr kita sebagai tolak ukur penilaian.

seolah 1 ibadah orang bermanhaj lebih baik daripada 1000 ibadah syar'i yang dilakukan orang awam... tidak wahai akhy... krn mereka(kaum awam) juga muslim punya hak untuk berlomba bukan..?

LUPAKAN CELAANNYA, LALU JAUHI DIA DENGAN CARA YANG BAIK…










LUPAKAN CELAANNYA, LALU JAUHI DIA DENGAN CARA YANG BAIK…



Orang yang menerapkan kebenaran, apalagi yang mendakwahkannya dan ingin memperbaiki keadaan, tentu akan banyak menuai celaan dari manusia.

Dan itu adalah sunnatullah yang biasa dialami oleh para pembawa dan pejuang kebenaran.

Tapi ingatlah, Allah berkehendak demikian bukan untuk menghukum mereka yang baik, namun untuk memuliakan mereka dan memberikan banyak pahala.
Semakin berat cobaan yang mereka alami, tentu semakin besar PAHALA yang Allah berikan, dan semakin tinggi kedudukan yang mereka dapatkan.

Oleh karena itu, lupakanlah celaan mereka, dan ingatlah pahalaNya, lalu jauhilah para pencela itu dengan cara yang baik.

Ingatlah perintah Allah kepada Nabi Muhammad -shollallohu alaihi wasallam-, Sang Pejuang kebenaran:

وَاصْبِرْ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَاهْجُرْهُمْ هَجْرًا جَمِيلًا

“Bersabarlah terhadap apapun yang mereka katakan, dan jauhilah mereka dengan cara yang baik”. [Al-Muzzammil:10]

Ya… kita tidak hanya diperintah untuk bersabar, tapi juga diperintah menjauhi mereka.
Karena dengan itu hati kita akan terjaga, dan kita bisa terus berjalan untuk mendakwahkan kebenaran kepada yang lainnya, wallohua’lam.

Semoga kita bisa teguh dan istiqomah di atas jalan kebenaran, di atas Alquran dan Sunnah sesuai pemahaman para salafush shalih, aamiin

📝
Ustadz Musyaffa Ad Dariny,

HIDAYAH ITU DICARI BUKAN DITUNGGU..!









::HIDAYAH ITU DICARI BUKAN DITUNGGU..!!

Sufyan Bin Ranan


Sobat...
Hidayah itu dikejar bukan ditunggu..
Hidayah itu mesti dicari sebagaimana Ibrahim 'alaihissalam mencari Tauhid ditengah kemusyrikan yang merajalela...
Hidayah itu Harus diperjuangkan sebagaimana Salman al Farisi mencari dan berjalan untuk menemui kebenaran..

Sobat..
Janganlah kita lalai...
Janganlah kita cukupkan dari yang sudah ada..
Janganlah kita ikut-ikutan dalam beragama..
Jika kita masih lalai, mencukupkan ajaran turunan tanpa mengetahui dan mencari dasar pokok suatu agama,
jangan salahkan jika hati kita kering...
jangan salahkan sekiranya kita mudah ikut-ikutan dalam agama tanpa mengetahui 'ilmunya..
Yang ada [mungkin] kita bisa terjerumus dalam kesyirikan, dalam kebid'ahan dan kejahilan.

sobat..
Ingatlah Hidayah itu Di Cari...
Dibumi ini kita hanya mempunyai 1 Matahari, seluruh manusia dapat melihatnya Akan tetapi tinggal bagaimana kita maukah kita membuka jendela rumah untuk dimasuki sinar matahari..?

maka dari itu setiap muslim tentu mengetahui al Qur'an , Al Hadits, tinggal bagaimana kita maukah kita membuka hati untuk menuntut 'ilmu sehingga sinar hidayah hinggap pada hati kita.\

Oleh : Sufyan Bin Ranan

TIKAMAN JAMA'AH TAHDZIR







Tidak jadi masuk agama islam diakibatkan Jama'ah Tahdzir.

(Semoga Allah melindungi kita dari keburukan mereka).

Ustadz Dr. Syafiq Basalamah hafidzahullah bercerita:

Bahwasanya kawannya yang juga selaku ustadz di Kalimantan bernama Ustadz Abdu******* pernah bercerita.

Ada seorang kafir hindu yang suka mendengarkan radio Rodja. Dia memang tertarik untuk menyimak kajian-kajian islam walaupun dia masih memeluk agama hindu.

Suatu saat, ustadz abdu****** mengetahui ketertarikannya kepada islam, lantas sang ustadz memberikannya hadiah berupa buku-buku bertajuk islam.Orang hindu ini adalah orang kaya yang memiliki beberapa pegawai, dan salah satu pegawainya adalah orang islam yang aktif ikut kajian ustadz Ask*** (aktif dengan tahdzirannya) di Kalimantan.

Ketika sang pegawai mengetahui bahwasanya majikannya sering mendengarkan radio Rodja, sang pegawai tiba-tiba mentahdzir sang majikan dengan sikap konyolnya yang tidak masuk akal. Mengatakan bahwasanya Rodja seperti ini dan itu.

Sang majikan konsultasi ke ustadz Abdu******* dan mengatakan:

Ustadz, saya tidak jadi masuk islam. Kalian saja masih saling bertengkar dan mencela. Maka bagaimana saya yakin untuk mau masuk islam..

"Laa haula wa laa quwwata illaa billaah. Lihat, bagaimana citra islam menjadi buruk karena sikap konyol jama'ah tahdzir yang tidak masuk akal.

Semoga Allah melindungi kita dari keburukan mereka. Amiin.

Saya semakin yakin akan firman Allah ta'ala:

ِ "Dan seandainya kamu bersikap bengis dan keras hati niscaya mereka akan lari darimu.

" QS Ali Imran: 159

Kekerasan dan tahdzir hanya akan memalingkan manusia dari islam agama lembut dan kasih sayang
QAULAN-SADIDA.BLOGSPOT.COM

SEKOLAH YUUK..!!