Rabu, 02 Juli 2014
PERAN PEMERINTAH DALAM ISLAM
:“SIAPAPUN PRESIDEN-NYA, TOH KITA MASIH URUSI HIDUP SENDIRI ?!” :
Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan
Saudaraku
Sering kita mendengar ucapan diatas, ucapan yang ngeyel tanpa melihat sudut pandang yang parsial, menyeluruh untuk kemashlahatan bangsa dan tentunya terutama agama kita,
“Nyoblos ora nyoblos, kita masih makan dan mencukupi hidup sendiri”
“Siapapun presidennya, toh mereka tak inget lagi rakyat ketika menjabat “
Dan ucapan sejenis yang menandakan tidak tahu arti dan peran pemerintah serta hidup di koridor orang-orang pesimis
Saudaraku
Perlu kita ketahui peran pemimpin dalam islam begitu penting, bukan hanya duduk manis di kursi presiden atau memerintah ini dan itu, melainkan fungsi pemerintah adalah berfikir bagaimana bisa menstabilkan seluruh komponen yang bernaung di negeri yang ia pimpin dari stabil pangan, stabil keamanan, stabil harmonis dan kerukunan, dan seterusnya sehingga hal ini dirasakan oleh kita sebagai rakyat.
Maka “siapapun presidennya kita tetap beli beras sendiri. . .”,
wong yang ngurus beras siapa. . . ?
yang memonitoring kebutuhan beras kita siapa ? anda ? kan tak mungkin, maka kita harus melihat dan mengetahui bagi kita yang belum paham apalagi gagal paham dalam hal pentingnya fungsi pemerintahan dalam islam.
Ucapan orang orang pesimis dibantahkan oleh perkataan Syaikhul Islâm Ibnu Taimiyah rahimahullah dengan mengatakan:
“Wajib diketahui bahwa penguasa yang mengatur urusan manusia adalah bagian dari kewajiban-kewajiban agama, bahkan tidak mungkin agama tegak tanpa adanya penguasa.”
Dengan demikian Islam telah mengatur tatanan bersikap dalam muamalah terhadap penguasa, terhadap pemerintah sebagaimana Allah ta’ala berfirman :
“Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu..”
Di nukil dari Al Imam Syafi’I rahimahullah dalam kitab Fathul Bari [8/106] mengatakan yang dimaksud ulil amri adalah pemerintah”
Diantara para salaf mengatakan :
” enam puluh tahun bersama pemimpin yang dzalim lebih baik dari pada satu malam tanpa pemimpin “
Lihatlah saudaraku
Bagaimana anda mengatakan siapapun presidennya toh makan tetap beli sendiri, memang yang mengatur harga siapa ? yang memonitoring kebutuhan anda dan masyrakat luas siapa ?
Bagaimana anda mengatakan siapapun presidennya toh tetap saja hidup nganggur, Saudaraku bumi Allah luas nganggur nya anda bukan lantaran penguasa melainkan kemauan anda ingin bekerja atau tidak, lihat betapa banyak investor yang ada di Indonesia ini bukankah hasil adanya pemerintahan ?
Bagaimana anda mengatakan penguasa di negeri ini adalah thagut, kafir, dan sejenisnya sedangkan anda hidup dan menikmati fasilitas dari penguasa yang anda kafirkan padahal ia adalah seorang muslim, bukankah anda diperintahkan untuk hijrah ?
Saudaraku
Janganlah kita berfikir pesimis, peran penguasa sangat penting dan menjadi prinsip serta pokok dalam islam sehingga seorang yang sudah terlanjur pesimis, seorang yang telah terlanjur untuk pasrah adalah orang-orang yang tidak menghendaki suatu perubahan, sehingga siapapun pemimpinnya tak berefek pada dirinya, siapapun penguasanya ia tetap makan sendiri tanpa berfikir secara parsial ia hidup dan tinggal di suatu negeri adalah hasil dari kepemimpinan tentunya terlepas dari segala kekurangan seorang penguasa yang memimpin negeri
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Article's :
-
▼
2014
(85)
-
▼
Juli
(9)
- SIKAP UMAT ISLAM TERHADAP HASIL PILPRES 2O14
- JILBAB CAP ARTIS
- BLUNDER BOIKOT PRODUK YAHUDI..!!
- SAMPAI KAPAN ANDA MENGAKHIRKAN WAKTU SHALAT...?
- SUAMI-ISTRI SALING BERCUMBU SAAT PUASA
- PERAN PEMERINTAH DALAM ISLAM
- HUKUM NIAT PUASA
- ANEH, WARUNG REMANG-REMANG BUKA DISIANG HARI RAMADHAN
- PUASA, NONTON TV SEHARIAN
-
▼
Juli
(9)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar