Minggu, 26 Januari 2014
BANJIR LAGI, LAGI-LAGI BANJIR
:: ANONIM : "BANJIR LAGI, LAGI-LAGI BANJIR" ::
Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan
Saudaraku,
Siapa yang betah mendapatkan musibah yang Allah berikan dengan rahmatnya kepada kita..?
Siapakah yang ingin memilih musibah sekiranya jika hidup itu sebuah pilihan antara nikmat atau musibah, tentu kita akan memilih nikmat.
Akan tetapi banyaknya nikmat akan membuat kita lalai sehingga sedikit diantara kita mensyukurinya, karena manusia kebanyakan terlebih di akhir zaman ini belum teringat bagaimana mensyukuri nikmat yang telah kita peroleh, coba anda bisa membayangkan desahan nafas, gurihnya lidah mengunyah makanan, sampai indahnya pemandangan yang menyegarkan mata memandang bukankah itu suatu nikmat..?
Akan tetapi diantara kita tidak menganggap itu suatu nikmat, inilah musibah yang mendera manusia yang belum mengerti bagaimana ia mensyukuri nikmat yang semestinya ia sadari, sehingga wajar sekirannya Allah ta'ala mengulang-ulang kalimat dalam QS. Ar Rahman :
"Nikmat Rabbmu yang mana lagi, yang engkau dustakan???"
Inilah ayat yang semestinya menjadikan renungan bagi kita yang sebenarnya tidak perlu risau akan datangnya musibah sekecil musibah BANJIR meskipun mayoritas manusia mengeluh, namun bagi kita ini adalah musibah kecil lantaran telah banyaknya nikmat yang Allah berikan kepada kita akan tetapi kita tidak mensyukurinya, sehingga menganggap musibah sekecil banjir adalah musibah yang besar laksana air laut menghantam rumahnya sehingga diantara kita sering berkata "BANJIR LAGI, LAGI-LAGI BANJIR". wallahulmusta'an
Oleh karena itu sudah semestinya kita sebagai seorang muslim, harus menyadari sudah ribuan bahkan tak terhingga nikmat yang Allah berikan kepada kita, kalaulah ada musibah yang mendatangi kita maka anggaplah itu rasa cinta Allah kepada kita untuk menghapus dosa-dosa kita yang sudah tertutup awan hitam agar kembali cerah dengan kecerahan sinar yang menghapus kehtaman awan menjadi cerah membiru.
Bukankah Allah ta'ala telah menyampaikan kepada kita lewat firmannya :
“Dan sungguh akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, (yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah mereka mengucapkan ‘Inna lillaahi wa innaa ilaihi roji’uun’. Mereka itulah yang mendapat keberkahan yang sempurna dan rahmat dari Tuhan mereka, dan mereka itulah orang-orang yang mendapat petunjuk ”. (Terj QS. Al-Baqaroh : 155-157).
Lihatlah sedikit ketakutan, sedikitnya musibah Allah berikan kepada kita, akan tetapi kita menganggap itu suatu musibah besar sampai menjadi agenda atau program Gubernur yang harus dan mesti diatasi, kalaulah kita mencoba mensyukuri nikmat yang sebelumnya Allah telah berikan kepada kita, dengan beribadah kepadanya [tidak melakukan acara-acara pengundang murka,], tawakal kepadanya [dengan tidak menyalahkan hujan sebagai penyebab banjir] makainsya Allah kita menjadi salah satu orang yang menjadikan musibah menjadi pahala, dosa terhapus lantaran sebab musibah tersebut atas ijin Allah. wallahu'alam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Article's :
-
▼
2014
(85)
-
▼
Januari
(20)
- CINTA ITU MEMBUTAKAN
- LEBAY MENILAI SALAFY
- TIPS MENCARI calon ISTRI
- BANJIR LAGI, LAGI-LAGI BANJIR
- LAKSAMANA TNI DUKUNG RADIO HANG FM BATAM
- AUTIS TANPA SADAR
- SIAPA YANG BERHAK BERPOLITIK ? DAN KAPAN ?
- SALAFIYYAH DAN POLITIK
- AHLUSSUNNAH TAAT KEPADA PENGUASA MUSLIM
- SALAFY PENJILAT PEMERINTAH..?
- BAHAYA MELAWAN PEMERINTAH
- PRINSIP MUAMALAH DENGAN PENGUASA [1]
- PRINSIP MUAMALAH DENGAN PENGUASA [2]
- PRINSIP MUAMALAH KEPADA PENGUASA [3]
- RAPORT MERAH DEMOKRASI
- HUKUM MENGEMIS
- SUAMI PEMAKAN GAJI ISTERI
- ANCAMAN BAGI SUAMI PELIT..!!
- CARA CERDAS MENCARI NAFKAH
- REZEKI HARUSKAH MATERI..?
-
▼
Januari
(20)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar