Radio Rodja 756AM

Sabtu, 01 Juni 2013

SAUDARIKU… AKANKAH KAU MEMBERATKAN PARA IKHWAN..?

ketika ditanya akhwatnya “ Neng Mau maharnya apa atuh…?”,
ia menjawab “Seterah saja”,
si ikhwan brkata “iya sudah, Nasi Uduk aja buat berdua setelah akad”.
Masya Allah. Siapa yang tidak mau mendapatkan Akhwat seperti ini..? akan tetapi kenyataan dilapangan sangat jarang mendapatkannya, bagaikan mencari jarum ditumpukan jerami.



SAUDARIKU… AKANKAH KAU MEMBERATKAN PARA IKHWAN..?
( MAHAL-NYA MAHAR MU… MEMBUAT MEREKA GALAU )
+ KRITERIA IKHWAN YANG WAJIB DITERIMA PINANGANNYA DAN
+ KRITERIA IKHWAN YANG WAJIB DI TOLAK PINANGANYA
=======================
Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan Al Bykazy

Bismillah,
Sebagian dari shahabat saya (para Ikhwan), imereka menginginkan hidup dengan kesempurnaan agamannya melalui pernikahan seiring dengan usia yang semakin matang, dengan pekerjaan yang Insya Allah tetap bekerja walaupun bukan pekerja tetap yang penting tetap bekerja, diantara mereka menjadi minder untuk menikah lantaran beberapa sebab :

1. Akhwatnya Setuju, namun Orangtuanya Tidak Setuju lantaran Ikhwannya belum Mapan (masih makan di papan).

2. Orang tuannya setuju, Akhwatnya ingin cari yang lebih baik katanya “kurang gantenglah, kerjaannya masih serabutan atau ingin memilih ikhwan yang Dokter, atau tentara, PNS dll..

3. Orang tua dan akhwatnya setuju namun Mahar Akhwatnya Tinggi, harus memberikan uang 60 juta misalkan atau 30 juta, membuat para ikhwan memutarkan otaknya sampai 360 derajat.

INILAH FAKTOR-FAKTOR PARA IKHWAN MENJADI GALAU..#@!#!$%#!...?????

Untukmu Saudariku.. Akankah kau memberatkan para Ikhwan..??

Sungguh Beruntung –atas ijin Allah- kiranya seorang Ikhwan yang mendapatkan Akhwat yang ia tidak memasang criteria tinggi (ikhwan ganteng, mapan, dokter , S1, S2 ), ataupun mahar yang tinggi misalkan saja Orang tauanya baik,
ketika ditanya akhwatnya “ Neng Mau maharnya apa atuh…?”,
ia menjawab “Seterah saja”,
si ikhwan brkata “iya sudah, Nasi Uduk aja buat berdua setelah akad”.
Masya Allah. Siapa yang tidak mau mendapatkan Akhwat seperti ini..? akan tetapi kenyataan dilapangan sangat jarang mendapatkannya, bagaikan mencari jarum ditumpukan jerami.

Perhatikan wahai Saudariku…..

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

خَيْـرُ النِّكَـاحِ أَيْسَـرُهُ.

'Sebaik-baik pernikahan ialah yang paling mudah.'HR. Abu Dawud (no. 2117)’

Dalam riwayat Ahmad:

إِنَّ أَعْظَمَ النَّكَـاحِ بَرَكَةً أَيَْسَرُهُ مُؤْنَةً.

"Pernikahan yang paling besar keberkahannya ialah yang paling mudah maharnya."

Terkadang memang mahalnya mahar wanita tidak disebabkan dari wanita itu sendiri melainkan umummnya para orang tua yang menentukan mahar bagi anaknya, namun lihatlah Islam telah mngajarkan demikian bermudah-mudahan dalam menentukan mahar.

MAHAR ALI BIN ABI THALIB KEPADA FATHIMAH (ANAK NABI) HANYA BAJU BESI


Imam Abu Dawud meriwayatkan dari ‘Abdullah bin ‘Abbas Radhiyallahu anhuma, ia mengatakan, "Ketika ‘Ali menikah dengan Fathimah Radhiyallahu anhuma dan hendak menggaulinya, maka Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, 'Berikanlah sesuatu kepadanya.' Ia mengatakan, 'Aku tidak mempunyai sesuatu.' Beliau bertanya, 'Di mana baju besimu ?' Lalu ia memberikan baju besinya kepada Fathimah, kemudian menggaulinya. [HR. Abu Dawud (no. 2126]

Dari al-Hasan al-Bashri, ia menuturkan: Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
‘Nikahkanlah kaum wanita dengan kaum pria, tapi jangan bermahal-mahal dalam mahar {HR Tirmidzi}

‘Aisyah Radhiyallahu anhuma meriwayatkan dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam bahwa beliau bersabda: ‘Wanita yang paling besar keberkahannya ialah yang paling ringan maharnya. [HR Tirmidzi]

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah berkata: "Apa yang dilakukan sebagian orang yang tidak ramah, sombong dan riya' berupa memperbanyak mahar untuk tujuan riya dan bermegah-megahan, sebenarnya mereka tidak berniat mengambilnya dari suami, dan dia tidak pula berniat memberikannya kepada mereka. Ini adalah kemunkaran yang buruk, menyelisihi Sunnah, keluar dari syari’at.[ Majmuu’ Fataawaa Ibni Taimiyyah (XXXII/193).]

BERMURAH-MURAHAN MAHAR BUKAN BERARTI SEMBARANG MENERIMA IKHWAN ATAU MENANTU.

Ketahuilah para orang tua dan Saudariku..
Tidak selamanya Bermudah-mudahan, brmurah-murahan dalam mahar kepada Ikhwan berarti setiap ikhwan yang datang ke rumah akhwat bertemu orang tuanya, lalu orang tua dan anak langsung menyetujuinya tanpa melihat kehidupan ikhwannya.. Bukan berarti demikian.

Orang tua dan anak tetap melihat seluk beluk kehidupan ikhwan tersebut, dari kesehariannya, pekerjaannya, keluarganya seperti apa, asal usulnya dari mana..!! tetap harus ada kejelasan.

Maka yang dimaksud bermurah-murahan dalam mahar adalah ketika si ikhwan itu jelas kehidupannya serta asal usulnya, dia shaleh insya Allah, lalu Orang tua atau anaknya menerimanya dengan memberikan mahar yang murah atau terjangkau bagi kemampuan ikhwannya, oleh karena inilah yang dinamakan bermurah-murah dalam menentukan mahar sebagaimana yang diperintahkan Nabi shallallahu’alaihi wa salam.

SAUDARIKU… INILAH KRITERIA IKHWAN YANG MESTI DITERIMA SAAT IA MEMINANG ANDA..!!


Berikut 3 Kriteria Ikhwan yang direkomendasikan untuk diterima Pinangannya :

1. Ikhwan Shaleh
Rasulullah mengancam orang tua atau Wanita yang menolak pinangan lelaki shalih.

“Bila seorang laki-laki yang kamu ridhai agama dan akhlaqnya lalu ia meminang (seorang wanita),” kata Rasulullah mengandaikan sebuah kejadian sebagaimana dinukil Imam At Tirmidzi, “Maka, nikahkanlah dia, Apabila engkau tidak menikahkannya, Niscaya akan terjadi fitnah di muka bumi dan kerusakan yang meluas.”

Di sini Rasulullah mengabarkan sebuah ancaman atau konsekuensi jika pinangan lelaki shalih itu ditolak oleh pihak yang dipinang. Ancamannya disebutkan secara umum berupa fitnah di muka bumi dan meluasnya kerusakan.

Mengetahui shalih atau tidaknya seseorang tentu lewat Uji Emisi.. nanti ketahuan apakah hatinya ada polusinya atau jernih dari polusi, para orang tua bisa mengujinya membaca al Qur’an atau menanyakan hafalannya sudah berapa juz, atau tanyakan perkara-perkara agama padanya khususnya berkaitan dengan tauhid. Insya Allah akan ketahuan apakah ia shalih beneran atau Ikhwan bertopeng keshalihan.

2. Jelas Asal Usulnya (dari keluarga yang baik-baik)

3. Tetap bekerja meskipun bukan pekerja tetap (artinya mampu untuk menafkahi secara lahir bathin)

SAUDARIKU…. INILAH KRITERIA IKHWAN YANG MESTI DITOLAK KETIKA IA MEMINANG ANDA..!!

Berikut 3 Kriteria Ikhwan yang direkomendasikan untuk diterima Pinangannya :

‘1. Pastinya Ikhwan Bertopeng Shaleh


Ketahuilah wahai saudariku,
kiranya ikhwan yang tholeh ( buruk agamanya) secara otomatis pasti anda menolaknya, maka ini bukanlah suatu masalah. Namun yang jadi masalah banyak para Ikhwan yang memakai topeng sholeh.. misalkan fisiknya seolah-olah meyakinkan bahwa ia adalah penuntut ilmu, shaleh, baik agamanya.

maka untuk para Orang tua agar anak anda tidak dibawa oleh orang yang tidak berhak, maka Uji EMISI dulu si ikhwan tersebut sebagaimana lewat ujian diatas yang telah saya sebutkan.

Karena ada beberapa kisah yang menyelimuti para akhwat yang ia tertipu dari topengnya si ikhwan, yang menurutnya shalih , penuntut ilmu dan segala macam topeng kebaikan... namun ketika sudah berumah tangga baru ketahuan belangnya misalkan ternyata ia baru mendalami agama dan ia kmbali pada kebodohanya, atau ia berasal dari jama’ah islam yang berfikiran menyimpang. Oleh karena itu sayangilah putri anda wahai orang tua untuk teliti dalam mencari menantu namun jika jelas shalih jangan dipersulit.

2. Ikhwan bekerja serabutan atau pengangguran

Ikhwan Ganteng, fisik OK, TAPI PENGANGGURAN..???? WHY..?


Untukmu orang Tua harap jangan diterima pinangannya sebab ikhwan tersebut masih dalam karantina dikategorikan tidak mampu untuk menikah serta menafkahi Lahir bathin dalam rumah tangganya kelak, sebab Rasulullah memberikan solusi bagi yang belum mampu menikah agar untuk berpuasa bukan meminang anak orang.

Rasulullah bersabda :
“Wahai sekalian pemuda, barangsiapa di antara kalian yang sudah mampu untuk menikah, maka segeralah menikah, karena nikah akan lebih menundukkan pandangan dan lebih menjaga kehormatan. dan barangsiapa tidak mampu menikah maka baginya untuk berpuasa hal itu sebagai tameng baginya.“” (Muttafaqun alaihi)

BEDAKAN ANTARA IKHWAN BEKERJA SERABUTAN DENGAN IKHWAN TETAP BEKERJA MESKIPUN BUKAN PEKERJA TETAP..!!

Kalau Ikhwan bekerjanya serabutan artinya ikhwan tersebut memang tidak mempunyai keahlian atau pondasi pekerjaan alias kalau ada ya.. kerja, kalau tidak ya nganggur, nah keluarga mau dikasih makan apa..??

Berbeda dengan Ikhwan Tetap bekerja meskipun Bukan pekerja Tetap artinya ia sudah mempunyai karakter/keahlian dalam bekerja dengan prinsip bahwa tiada hari tanpa bekerja (ibadah), misalkan ia berjualan, atau punya usaha jasa, atau bisnis, kalau jualan nya/bisnisnya bangkrut, ia mencari lagi bisnis lainya.. inilah ikhwan yang terlatih.. ikhwan yang tetap bekerja meskipun bukan pekerja tetap. Jadi bisa dibedakan.

‘3. IKHWAN YANG TIDAK JELAS ASAL USULNYA.

Misalkan Banyak sekarang ini akhwat ataupun ikhwan banyak nyari jodoh lewat internet misalkan ta'aruf online atau perkenalan facebook dst.. kalau bagi ikhwan mencari akhwat via online lalu ia ketipu bahkan terkuras uangnya, ini bahayanya masih kecil dibanding akhwat karena uang masih bisa dicari, kalau akhwat yang tertipu gara-gara ta'aruf di media online waiyyadzubillah bisa-bisa keperawannya di curi lantaran ketika ta'arufan dengan orang yang tak jelas lalu bisa saja ia tersihir dari data-data yang ada al hasil keperawannya diambil lalu mau dikata apa..?
maka hindarilah ta'aruf gelap via media maya, carilah yang jelas-jelas saja.
Walhamdulillah. Semoga Bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Article's :

QAULAN-SADIDA.BLOGSPOT.COM

SEKOLAH YUUK..!!