Sabtu, 01 Juni 2013
BUAH HATI DI ASUH OLEH PENGASUH
BUNDA... JANGAN TITIPKAN AKU YA...!!
( Ketika sang Bunda tidak lagi dikatakan bunda )
=====
"Bunda...
Ku Ingin Menatap wajahmu, melihat senyumu, serta ku pegang erat tanganmu...
Ku Akan berbakti kepadamu seumur hidupku, tiada fikiran lain yang hinggap dikepalaku pada usiaku yang kanak-kanak melainkan diriku sayang kepadamu meskipun bunda berangkat kerja ketika mataku masih terpejam...
serta pulang ketika mataku sayu mengantuk dimalam hari namun ku tetap mencintaimu, namun aku tak mau ini terulang hanya satu permintaanku,
BUNDA... JANGAN TITIPKAN AKU LAGI YA..!!"
Itulah yang tergores pada fikiran anak - anak, di samping keluguannya ia mempunyai sifat kasih sayang kepada orang tuanya meskipun orang tuannya suka memarahinnya, suka mencubitna, namun ketahuilah watak kanak-kanak tetaplah mencintai anda sebagai orang tua, dan ketika masa kanak-kanak tidaklah ada seorang anak yang durhaka pada orang tuanya melainkan orang tuanyalah yang mendurhakai anaknya saat kecil, dan inilah cikal bakal sorang anak akan membalasnya ketika ia sudah baligh, ia menjadi broken home dan durhaka ketika dewasa kelak.. waiadzubillah.
Imam Ibnul Qayyim berkata "Barangsiapa yang tak mengajarkan hal-hal yang bermanfaat kepada anaknya & membiarkan begitu saja, berarti dia telah mendurhakai anaknya"
Bunda..
Jangan salahkan anak anda yang akan menitipkan anda di panti jompo disaat anda berusia lanjut, salahkanlah diri anda lantaran anda jadikan pengasuh sebagai orang tua palsu disaat sang buah hati ingin sekali dekat dengan orang tuannya. waiyadzubillah
Ibnul Qayyim berkata : "sebagaimana celaan sebagian orang tua yang dilontarkan kepada anaknya ("Kamu anak durhaka..!!!")
& si anak menjawab, “Wahai ayahku, sesungguhnya engkau telah mendurhakaiku di saat aku masih kecil, maka setelah besar aku pun mendurhakaimu. Engkau telah menyia-nyiakanku sewaktu aku masih kecil maka aku pun menyia-nyiakan engkau ketika engkau sudah lanjut usia.”
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,
“Cukuplah seseorang itu dikatakan berdosa karena ia telah menyia-nyiakan orang yang berada di bawah tanggung jawabnya.” (HR. An-Nasa’i & Al-Hakim. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan)
Wahai Bunda.. Anakmu Bukanlah Anak Pengasuh
Ketika kedua orang tuannya sibuk pada dunia kerjanya, sang anak dititipkan pada jasa pengasuhan anak... sangat durhaka orang tua seperti ini, materi yang ia kejar dan anak yang ia tinggalkan sedangkan sang buah hati menjadi anak dari seorang pengasuh meskipun nasabnya bukan dari pengasuh... dan inilah yang dikatakan "ketika sang bunda tidak dikatakan lagi bunda".
Bagaimana tidak lagi dikatakan bunda..
lihat anak-anak anda wahai sang ibu..
mereka hanya mengenal wajah pengasuh...
Main bersama pengasuh disaat ia ingin sekali bermain dengan sang ibu..
makan bersama pengasuh disaat mulutnya lapar akan lembutnya tangan sang ibu untuk menyuapinya..
kemana anda wahai bunda..
dimana anda wahai sang ibu..
tidakkah cukup materi, harta serta tahta sdangkan suami mu berkecukupan..?
Rasulullah bersabda :
“Sesungguhnya Allah akan bertanya kepada setiap ra’in (penanggung jawab) tentang apa yang dibawah pengaturannya, apakah ia menjaganya atau malah menyia-nyiakannya. ” (HR. Ibnu ‘Adi )
termasuk dalam hal ini seorang istri sebagai ibu rumah tangga, akan menanggung dosa karena sikap penyia-nyiaannya terhadap perkara yang berada di bawah tanggungannya yakni penyia-nyiaan anak kepada pengasuh, penyia-nyiaan pekerjaan rumah kepada pembantu dan seterusnya...
Karenanya tunaikan amanah dan tugasmu dengan sebaik-baiknya. Dan sadarilah bahwa peran wanita dalam masyarakat Islam amatlah besar dan penting. Di mana ia harus menunaikan hak suaminya dan kewajibannya terhadap anak-anaknya dengan memberikan pendidikan dan menyiapkan kebutuhan mereka agar kelak anak-anak tersebut dapat membawa agamanya dengan kekuatan dan kemuliaan.
Dan Islam tidak melarang wanita untuk bekerja menambah penghasilan rumah tangga asal tidak meninggalkan kewajiban maka silahkan anda bekerja, seperti pekerjaan home made yang anda dan anak anda tidak terpisah. sebagaimana ada seorang Ibu yang ia diminta untuk mengajar di salah satu lembaga pendidikan kanak-kanak lalu ia menyetujuinya dengan syarat "saya tidak mau terpisah dengan anak saya, dan saya tetap memberikan yang terbaik untuk anak didik saya dikelas". semoga Allah menjaga sang ibu tersebut dan kita semua.
wallahu'alam
=====
Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Article's :
-
▼
2013
(122)
-
▼
Juni
(9)
- SENYUMAN UNTUK WWW.SUARA-MUSLIM.COM
- BAGIMU WANITA TELAT MENIKAH...
- SAUDARIKU… AKANKAH KAU MEMBERATKAN PARA IKHWAN..?
- UMAR BIN KHATHAB ( PENGUASA BIJAKSANA)
- SYI'AH MENUSUK AHLUL BAYT
- BUAH HATI DI ASUH OLEH PENGASUH
- STOP...!! BUANG BOM SEMBARANGAN
- SYI'AH MELAKNAT SHAHABAT NABI
- UNTUKMU. MEDIA MASA (SYIAR ISLAM BUKAN LABEL TERORIS)
-
▼
Juni
(9)
sedih rasanya membaca tulisan di atas, karena langsung menusuk ke hati. Anak berada di rumah dengan pengasuhnya, sedangkan saya duduk di kantor, persis kisah di tulisan ini.
BalasHapusIngin sekali berhenti kerja, dan mengurus buah hati. Namun, rasanya sulit jika mengingat gaji suami yang tidak mencukupi nafkah kami, ibu mertua sakit dan membutuhkan pengobatan serta terapi-terapi yang harganya lumayan mahal, itu semua menggunakan gaji suami, sedangkan suamiku hanya guru yang penghasilannya tak seberapa. Hingga saya harus ikhlas kehilangan golden age anak, demi menafkahi keluarga. Mohon saran.
Bismillah,
HapusSemoga Allah memberkahi Ibu dan Keluarga serta kita Semua. Anak adalah buah hati yang harus di didik dan dibina guna menjadi anak yang shalih dan shalihah, bermanfaat bagi kedua orang tuany, ketahuilah Bumi Allah Luas.. dimanapun Rezeki pasti di jamin oleh Allah 'azza wa jalla, lihatlah burung yang pagi hari ia tak tau mau makan apa sedangkan sore hari ia telah kenyang. firman Allah :
“Sesungguhnya orang-orang yang diwafatkan malaikat dalam keadaan menganiaya diri sendiri, (kepada mereka) malaikat bertanya : “Dalam keadaan bagaimana kamu ini?” Mereka menjawab : “Adalah kami orang-orang yang tertindas di negeri (Mekah).” Para malaikat berkata: “Bukankah bumi Allah itu luas, sehingga kamu dapat berhijrah dibumi itu?”An-Nisaa’ : 97-99)
Usahakan anda mencari pekerjaan yang tidak meninggalkan anak anda, dan sekiranya anda dan anak anda berjauhan (dititipkan ke orang lain) bukan faktor pendidikan saja akan tetapi psikis anak pun terganggu, maka carilah pekerjaan yag anda dan anak anda bisa bersama misalkan sekarang anda bekerja mengumpulkan uang selama 6 bulan saja prioritaskan uang itu untuk berjualan/bisnis, bisa apa saja kerajinan, makanan, insya Allah itu lebih baik.
Namun kalau sekiranya anda tidak bisa menemukan jalan keluar kecuali apa yang anda usahakan hari ini maka hendaknya titipkanlah anak anda kepada kerabat anda yang baik agamanya, atau sekolahkan anak anda di baby house, dan TPA islami lainya yang terarah pendidikannya wallahualam.