Jumat, 03 April 2015
DULU JUGA, KITA BEGITU..
Tema "Dulu juga kita begitu.... Maka lembutlah dlm berdakwah".
Ustadz Abdullah Zein, BA. MA.
Sebelum kita mendakwahkan orang awam atau belum mengenal sunnah hendaknya kita berfikir bahwa Dulu Juga, Kita Begitu...
dulu kita jahil, sehingga kita dapat mensyukuri Nikmat Hidayah tersebut dan bersabar dlm berdakwah.
(Umpamanya:
Dulu anda memakai jilbab cap taplak meja(pendek) sekarang anda jilbab lebar krn dapet hidayah, lalu anda nasehati temen anda yg jilbabnya pendek, ingat.. dakwah itu proses kalau belum berhasil ya sabar karena "Dulu Juga, Kita Begitu". jangan mencacinya.. tetap lemah lembut dan mendakwahkanya, krn kita dapet hidayah dgn kelembutakan maka "Dulu Juga, kita begitu...)
Sebagaimana Para sahabat radhiyallahu'anhu:
Allah Ta'ala berfirman :
"Begitulah Keadaan kamu dahulu, lalu Allah memberikan Hidayah kpdamu"(an nisa:94)
Syaikh as Sa'di rahimahullah mengatakan "diantara manfaat mengingat sebelum mendapatkan hidayah, manfaatnya agar kita bersabar mendakwahkan orang lain.
kenapa bersabar..?
karna hidayah itu proses bukan bim salabim.. maka dgn ayat ini kita merenung dulupun kita begitu....
Biasanya awal awal ngaji Sunnah masih semangat,
pulang ngaji langsung bilang kebapaknya potong celananya isbal.. Bilang ke ibunya kerudung apa taplak meja...
Masya Allah...
Nabi tidak mengajarkan dakwah begitu, apalagi orang tua..
Ya Akhy...
hidayah butuh proses ketika khamr dikatakan haram... itu bertahap.
bertahap dikabari bahwa khamr ada manfaatnya dan ada madharatnya tapi madhrarnya lebih besar.
Awal awal dimana Allah membatasi khamr hanya boleh minum bada isya dan bada shubuh jeda waktu shalat.
dan saat itu Ada shahabat nabi yg minum khamr di waktu terlarang yakni selain 2 waktu itu, akhirnya shahabat itu shalat baca al kafirun gag selesai selesai, maka wahyu turun dr Allah haramkan mutlak.
Akhirnya khamr yg di gelas mereka (para sahabat nabi) mereka tumpahkan ...
khamr yg dimulut mereka muntahkan..
hingga madinah luber dgn khamr... ini tidak lain adalah hasil proses dakwah. gag perlu mereka dipaksakan...
mereka sadar sendiri karna tingkatan taqwa yg tinggi...
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar