Radio Rodja 756AM

Selasa, 01 Maret 2011

UNTUKMU.. ABU SALAFY


Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan Al Bykazi

Saudaraku se Iman yang dimuliakan Alloh subhanahu wa ta'ala kesyirikan adalah dosa yang paling besar diantara dosa-dosa lainya, sungguh sadarlah kita diwaktu-waktu shalat kita mengucapkan “

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
Hanya Engkaulah yang Kami sembah (QS Al-Faatihah : 5)
Hanya Alloh lah rabb kita.....
Alloh yang menciptakan kita....
Alloh yang mematikan kita...
Alloh Semata yang kita sembah dengan Benar dan tiada sekutu baginya...
Namun amatlah disayangkan sebagian umat islam belum sepenuhnya mengenal tauhid, sehingga yang ada sdi fikiran sebagian kaum muslimin adalah “yang penting sholat,,, kedukun monggo..” “yang penting yakin Alloh satu.. ramalan bintang its OK!!” dan seterusnya mungkin kalimat-kalimat demikian yang mewakili kalimat kebodohan dari orang-orang yang belum mengenal konsekwensi Tauhid.
Dengan Demikian Banyak sebagian umat islam yang dibodoh-bodohi oleh orang yang berfikir agama hanya dengan ro'yu mereka, hanya dengan akal-akal mereka, sebagaimana yang didakwahkan oleh dedengkot Ahli Bida' ia adalah Abu Salafy seorang yang mendakwahkan pemikiran SUFI Sekaligus RAFIDHAH, dan ia adalah pencela ulama, ketahuilah wahai abu salafy “Daging ulama beracun niscaya kau mendapatkan racun nya di akhirat kelak, bertaubatlah dari sekarang sebagaimana Abul Hasan Asy'ari bertaubat, bertaubatlah sebagaimana Al Ghazali bertaubat niscaya anda beruntung”
Akan tetapi kiranya kau masih memercikan api kesesatan maka, Ahlil Haq Tidak tinggal diam “Karna kau bicara maka kami pun bicara”. Kita lihat paparan Abu Salafy dalam blog pribadi nya ia berkata masalah Kesyrikan dan anehnya ia mengatakan diakhir kalimat, Ia berkata “Dengan pengaruh di luar izin dan kontrol Allah SWT. Mereka meyakini bahwa sesembahan mereka mampu menyembuhkan orang sakit, menolong dari musuh, menyingkap bencana dan kesusahan dll tanpa izin dan restu Allah!” Allohu yahdik
1. Kesyirikan menurut Abu Salafy

((Abu Salafy berkata:

Syirik adalah sudah jelas, ia menyekutukan Allah SWT. dalam:

A) Dzat, dengan meyakini ada tuhan selain Allah SWT.

B) Khaliqiya, dengan meyakini bahwa ada pencipta dan ada pelaku yang berbuat secara independen di alam wujud ini selain Allah SWT.

C) Rububiyah, dengan mayakini bahwa ada kekuatan selain Allah SWT yang mengatur alam semesta ini secara independen. Adapun keterlibatan selain Allah, seperti para malaikat, misalnya yang mengaturan alam adalah dibawah kendali Allah dan atas perintah dan restu-Nya.

D)Tasrî’, dengan meyakini bahwa ada pihak lain yang memiliki kewenangan secara independen dalam membuat undang-undang dan syari’at.

E) Hâkimiyah, dengan meyakini bahwa ada kekuasaan yang dimiliki oleh selain Allah secara independen.

F) Ibadah dan penyembahan, dengan menyembah dan bersujud kepada arca dan sesembahan lain selain Allah SWT, meminta darinya sesuatu dengan kayakinan bahwa ia mampu mendatangkannya secara independen dan dengan tanpa bantuan dan izin Allah SWT.

Batasan-batasan syirik, khususnya syirik dalaam ibadah dan penyembahan adalah sudah jelas dalam Al Qur’an dan Sunnah. Dari ayat-ayat Al Qur’an yang mengisahkan kaum Musyrikin dapat dimengerti bahwa kendati kaum Musyrikin itu meyakini bahwa Allah lah yang mencipta langit dan bumi, pemberi rizki dan pengatur alam, akan tetapi tidak ada petunjuk bahwa mereka tidak meyakini bahwa sesembahan mereka itu; baik dari kalangan Malaikat maupun Jin memiliki pengaruh di dalam pengaturan alam semesta ini! Dengan pengaruh di luar izin dan kontrol Allah SWT. Mereka meyakini bahwa sesembahan mereka mampu menyembuhkan orang sakit, menolong dari musuh, menyingkap bencana dan kesusahan dll tanpa izin dan restu Allah!)) (http://abusalafy.wordpress.com/2008/05/31/kitab-kasyfu-asy-sybubuhat-doktrin-takfir-wahhabi-paling-ganas-23/))

BANTAHAN :
Sungguh perkataan abu salafy sangat lemah jiddan lebih lemah dari sarang laba-laba, dan sekaligus konyol terhadap Alloh, bahwa Alloh tidak dapat mengontrol kesyirikan masyarakat jahiliyyah..
kami meluruskan pernyataan abu salafy bahwa inilah yang dimaksud hakikat kesyirikan:

Pertama : Bahwasanya hakekat kesyirikan adalah menyerahkan ibadah kepada selain Allah. Kita telah mengikrarkan dalam sholat kita

إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ

Hanya Engkaulah yang Kami sembah (QS Al-Faatihah : 5)

Oleh karenanya seluruh peribadatan kepada selain Allah adalah bentuk kesyirikan.

Contoh-contoh ibadah seperti sujud, ruku', bernadzar, menyembelih, dan merupakan ibadah yang sangat agung adalah berdoa, demikian juga istigotsah yang merupakan bentuk berdoa tatkala dalam keadaan genting.

Oleh karenanya sebagaimana sujud, ruku, menyembelih jika diserahkan kepada selain Allah merupakan kesyirikan maka demikian pula berdoa. Bahkan ayat-ayat yang menunjukan akan larangan berdoa kepada selain Allah lebih banyak daripada ayat tentang larangan sujud dan menyembelih kepada selain Allah.

Kedua : Hakekat kesyirikan kaum musyrikin Arab adalah menjadikan sesembahan mereka sebagai perantara untuk mendekatkan mereka kepada Allah dan juga sebagai pemberi syafaat bagi mereka di sisi Allah (sebagaimana telah dijelaskan oleh al Ustadz Abu Abdil Muhsin)
Ar-Roozii berkata : "Mereka (kaum kafir) mereka menjadikan patung-patung dan arca-arca dalam bentuk para nabi-nabi mereka dan orang-orang mulia mereka, dan mereka menyangka bahwasanya jika mereka beribadah kepada patung-patung tersebut maka orang-orang mulia tersebut akan menjadi pemberi syafaat bagi mereka di sisi Allah. Dan yang semisal ini di zaman sekarang ini banyak orang yang mengagungkan kuburan-kuburan orang-orang mulia dengan keyakinan bahawasanya jika mereka mengagungkan kuburan-kuburan orang-orang mulia tersebut maka mereka akan menjadi pemberi syafaat bagi mereka di sisi Allah" (Mafaatiihul Goib/At-Tafsiir Al-Kabiir 17/63)
Ambil Contoh kuburan Gusdur, menangis rasanya ketika melihat kaum muslimin sjud dan ruku' disebuah makam yang diyakini membawa barokah dan hal seperti ini adalah kesyirikan yang nyata, waiyyadzulbillah.

Camkan perkataan Ibnu Katsiir berkata : "Mereka membuat patung-patung di atas bentuk para malaikat yang mendekatkan (kepada Allah-pen) menurut persangkaan mereka. Maka merekapun menyembah patung-patung berbentuk tersebut dengan menempatkannya sebagai peribadatan mereka kepada para malaikat, agar para malaikat memberi syafaat bagi mereka di sisi Allah dalam menolong mereka dan memberi rizki kepada mereka dan perkara-perkara dunia yang menimpa mereka…

Oleh karenanya mereka berkata dalam talbiyah mereka tatkala mereka berhaji di zaman jahiliyyah : "Kami Memenuhi panggilanmu Ya Allah, tidak ada syarikat bagiMu kecuali syarikat milikMu yang Engkau memilikinya dan ia tidak memiliki"

Syubhat inilah yang dijadikan sandaran oleh kaum musyrikin zaman dahulu dan zaman sekarang" (Tafsiir Al-Qur'aan Al-'Adziim 12/111-112)

Para pembaca yang budiman dalam pernyataannya di atas Ar-Roozi dan Ibnu Katsir dengan tegas menyatakan bahwa syubhat mencari syafaat inilah yang telah menjerumuskan kaum muysrikin zaman dahulu dan zaman sekarang.

Ketiga : Beristigotsah kepada selain Allah yaitu kepada para wali yang sudah meninggal atau kepada Rasulullah dengan meyakini bahwa para wali tersebut hanyalah sebagai sebab dan pada hakekatnya Allah-lah yang menolong…itulah hakekat kesyirikan kaum musyrikin Arab di zaman Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam. Karena beristigotsah kepada selain Allah adalah bentuk berdoa kepada selain Allah. Dan doa merupakan ibadah yang sangat agung, maka barangsiapa yang menyerahkan kepada selain Allah berarti ia telah beribadah kepada selain Allah, dan barangsiapa yang beribadah kepada selain Allah maka dia adalah seorang musyrik.

Maka inilah kebodohan yang abu salafy dakwahkan kepada umat ini, sungguh kebenaran telah tegak dan nyata dan kebathilan lagi kesesatan pun nyata jua.. oleh karna itu kami nasihatkan kepada kaum muslimin hendaknya untuk menuntut ilmu syar'i, belajarlah tauhid dengan benar karna ilmu adalah tameng bagi kita, dengan ilmu kita tidak akan terserang penyakit kebodohan yakni taklid buta, fanatik dan seterusnya, semoga Alloh menentramkan hati kami diatas al haq.

Jakarta, 24 Februari menjelang ashar
Abu Usaamah Sufyan Al Bykazi

9 komentar:

  1. Jika ente pecinta Ibnu Taimiyah maka ente wajib membalas mubahalah ane "Jika tidak satupun ucapan Ibnu Taimiyah dalam Kitab Minhaj as-Sunnah yang menghina Imam Ali 'alaihis salam maka ane akan dila'nat Alloh dengan siksaan yang sangat pedih mulai detik ini juga sampai akhir hayat ane" Jika ente tidak membalas dan tetap mencintai Ibnu Taimiyah maka ente memang termasuk kaum Nawashib (pembenci ahlul bayt-> munafik menurut Sabda Rosul SAWW)

    BalasHapus
  2. @javad
    pertama) kami telah membalas statement antum, di artikel ust firanda dbwah naungan akhlak, karna antm memberi statemen mirip diatas pertama kali di artkel tsb mka kami memblas djudul tsb.
    Kedua ) saudaraku.. Ketahuilah cinta dan benci hanya karna allah.. Kami mencintai syaikhul islam Ibnu taimiyyah pun karna allah beliau adalah seorang ulama, dipersaksikan oleh para ulama bhwa bliau alim, dan keilmuan beliaupun tinggi, cinta kami kpda beliau tidak lebh dari cinta kami kbeliau melainkan karna allah, jika imam ibn taimiyyah salah dalam suatu perkara maka kita katakan itu ksalahan beliau, adapun kesalahan beliau yg dbuat2 ahli bidah adalah dusta yg nyata.
    Ktiga) prkataan atau tuduhan antm kpd kami yakni orang2 nawashb munafikin, mana buktinya, anda menuduh ibn taimiyah mencela ali maka kami dgn bukti2 dalam rangka membela ulama ahlus snah bhwa ibnu taimiyah sama skali tidak mencela ali bhkan beliau memuliakan ali, sudah saya jelaskan berupa bntahan di statemen anda yg pertama (lihat d artkel ust firanda dbwah naungan akhlak) di krna mnuduh seseorang tanpa bukti itu tduhanya anak2 kecil, buktikan dan mana burhan kalian jika kalian adalah orang2 yg benar?

    BalasHapus
  3. kepada para ustadz penegak sunnah kami dukung untuk terus meluruskan subhat-subhat seperti yang di keluarkan oleh pemikir-pemikir sesat seperti Abu salafi ini agar umat tidak bingung teruslah berda'wah ilaLLah berantas pemahaman sesat

    BalasHapus
  4. baik abu salafy maupun ustadz yang mengaku bermanhaj salaf keduanya sama-sama hanya bertaqlid yang satu ahli bid'ah satunya lagi ahlul irja'sama saja bisanya cuma saling menjelekan

    BalasHapus
  5. Baarakallahufikum, Semoga Alloh merahmati kalian semua, Dakwah Sunnah Akan tetap hidup sampai yaumul qiyamah, meskipun jutaan firqah, jutaan sekte, memusuhinya ia tetap tegar sebagaimana sabda Rasululloh "Tidak membahayakan mereka, dari apa-apa yang memenci mereka". dan kita lihat firqah firqah sesat pasti punah, liriklah Jahmiyyah zaman sekarang tiada lagi orang mengaku "ana jahmy.."/ attau "ana khariji" atau "ana Mu'tazy", secara pengakuan mereka telah punah tidak ada lagi orang-orang mengaku khawarij, murji'ah, dst.. namun yang masih ada pemikiran Khawarij, Irja, mu'tazilah, syi'ah dan kelompok sesat lainya masih berkembang via pemikiran yang merusak fithrah kaum muslimin. wallohul musta'an

    BalasHapus
  6. Untuk anonym nomor 2> semoga Alloh memberkahi anda, kalimat anda yang berkata :
    "baik abu salafy maupun ustadz yang mengaku bermanhaj salaf keduanya sama-sama hanya bertaqlid yang satu ahli bid'ah satunya lagi ahlul irja'sama saja bisanya cuma saling menjelekan".

    Tidaklah anda wahai saudaraku, menanyakan pada kedua tanganmu yang menulis "sama-sama hanya bertaqlid yang satu ahli bid'ah satunya lagi ahlul irja'", coba anda tanyakan kepada kedua tangan anda, apakah termasuk menjelek-jelekan orang lain atau tidak apa yang anda ketik..??

    Jika anda menjawab "itu bukan menjelek-jelekan", semoga Allah memahamkan anda untuk belajar Bahasa Indonesia..

    Jika anda menjawab "iya saya menjeleka-jelekan", pertama) anda mengkhianati apa yang anda tulis sebelumnya, anda berkata "bisanya cuma saling menjelekan", renungkan kalimat yang anda ketik, bukankah andapun bisanya menjelekan saja..??

    Lalu apa batasan menjelekan itu dikatakan syar'i?? tentu dengan burhan ya akhi... Allah Berfirman (artinya)"Tunjukan burrhan kalian kiranya kalian merasa orang-orang yang benar", yang dimaksud burhan adalah "DALIL" yakni al Qur'an dan Sunnah as shahihah ala fahmi salaf, maka kami menanyakan pada anda mana letak tuduhan anda yang menuduh "IRJA", MANA BURHA ANDA..?? MANA Dalil dari anada? buktikan burhan anda jika anda benar.

    Alhamdulillah manhaj Salaf adalah manhaj Ilmiyyah mereka selalu menukil bid dalil, dan Mentahdzir atau mencemooh kepada aliran sesat bukan suatu aib ya akhi.. bahkan mengarahkan kaum muslimin agar terhindar darinya, tentu kami mengatakan Abu Salafy Mubtadi' kami telah jelaskan sebelumnya bahwa dia seorang mubtadi'. semoga Alloh merahmati anda.

    Jika

    BalasHapus
  7. bismillah...
    smoga Alloh menolong qta dengan membuka mata dan telinga qta agar mengetahui mana yg haq dan mana yang bathil.
    barokallohufik ya akhi.....

    BalasHapus
  8. Allohuma Amiin. wafikum baarakallah.

    BalasHapus
  9. menurut ane... antum semua pelaku bid'ah!! mengapa? karena klw kalian baca sholawat selelu menyebut kata "Wa shohbihi". adakah tuntunan dari Al Quran/hadist yg menyebutkan kata "wa shohbihi"? tunjukkan burhan kalian? baik musyabbihah/mujassimah/jahmiyah/muatthilah, semua bid'aaaahh!!

    BalasHapus

Article's :

QAULAN-SADIDA.BLOGSPOT.COM

SEKOLAH YUUK..!!