Rabu, 01 Februari 2012
FANATIK BUTA ( SIFAT HIZBIYYAH )
FANATIK BUTA ( SIFAT HIZBIYYAH )
Allah berfirman,
"Apabila dikatakan kepada mereka, 'Marilah mengikuti apa yang diturunkan Allah dan mengikuti Rasul'. Mereka menjawab, 'Cukuplah untuk kami apa yang kami dapati bapak-bapak kami mengerjakannya. 'Dan apakah mereka akan mengikuti juga nenek moyang mereka walaupun nenek moyang mereka itu tidak mengetahui apa-apa dan tidak (pula) mendapat petunjuk...?" (AI-Maa'idah: 104)
Allah mengabarkan kepada kita tentang keadaan orang-orang musyrik, saat Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam berkata kepada mereka, "Marilah mengikuti Al-Qur'an dan mentauhidkan Allah, serta berdo'a hanya kepada Allah semata."
Mereka kemudian menjawab, "Cukuplah bagi kami kepercayaan nenek moyang kami." Maka Al-Qur'an membantah mereka bahwa nenek moyang mereka itu adalah bodoh, tidak mengetahui sesuatu serta tidak mendapat petunjuk kepada jalan yang benar.
Mayoritas umat Islam, kini terjebak dalam taklid buta ini. Pernah suatu kali, penulis mendengar ceramah. Penceramah itu mengatakan, "Apakah nenek moyang kalian mengetahui bahwa Allah mempunyai tangan...?"
Ia berdalih dengan kebodohan nenek moyang, untuk mengingkari. Padahal Al-Qur'an telah menegaskan hal tersebut, sebagaimana firmanNya tentang kisah penciptaan Adam AlaihisSallam ,
"Hai lblis, apakah yang menghalangi kamu sujud kepada yang telah Kuciptakan dengan kedua tanganKu...?" (Shaad: 75)
Tetapi, tidaklah tangan para makhluk menyerupai tanganNya, Allah berfirman,
"Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan Dia. Dan Dialah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat." (Asy-Syuraa: 11)
Sekarang, ada lagi bentuk taklid lain yang lebih berbahaya. Yaitu taklid (ikut-ikutan) orang-orang kafir dalam kemaksiatan, buka-bukaan aurat, mode pakaian ketat, pakaian mini dan sebagainya.
Alangkah baiknya manakala mereka itu kita ikuti dalam penemuan-penemuan mereka yang bermanfaat. Seperti dalam hal pembuatan pesawat terbang atau bentuk ilmu dan teknologi lainnya.
Kebanyakan manusia, jika engkau mengatakan padanya, "Allah berfirman, Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda", maka mereka berucap, "Syaikh saya berkata".
Apakah mereka tidak mendengar firman Allah,
"Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu mendahului Allah dan RasulNya." (Al-Hujurat: 1)
Maksudnya, janganlah kalian mendahulukan ucapan seseorang atas firman Allah dan sabda RasulNya.
Ibnu Abbas berkata, "Hampir-hampir saja diturunkan atas kalian batu dari langit. Aku mengatakan kepada kalian, 'Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda, tetapi kalian mengatakan, 'Abu Bakar berkata, Umar berkata'."
Seorang pujangga menyenandungkan syair yang mengingkari orang-orang yang berdalih dengan ucapan para syaikh mereka. Ia berkata,
"Aku katakan padamu, 'Allah berfirman, RasulNya bersabda',lalu kamu menjawab, 'Syaikh saya telah berkata ...'."
( Maktabah Sufyan Bin Ranan )
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Article's :
-
▼
2012
(144)
-
▼
Februari
(15)
- MUQADIMAH
- KIAMAT 2012, PERCAYAKAH ANDA..??
- AKTIVIS DAKWAH, KENAPA ber-ORMAS...??
- MUI 1984 TELAH MENGKAFIRKAN SYI'AH
- FATWA UMAR SHIHAB NGAWUUR..!!
- SAID AQIL SIRADJ KHIANATI NU
- DPW NU JATIM MENGHUJAT SAID AQIL SIRADJ
- MAULID NABI = AJARAN SYI'AH
- FATWA ULAMA TENTANG MAULID NABI
- PEMERKOSAAN ANGKOT ( Nashihat Agama untuk pelangga...
- FANATIK BUTA ( SIFAT HIZBIYYAH )
- TIDAK THUMA’NINAH DALAM SHALAT
- KRITERIA HAMBA ALLAH
- TULISAN CINTA UNTUK MUSLIMAH
- BIOGRAFI ABU BAKAR ASH SHIDIQ ( KEJUJURANNYA JADI...
-
▼
Februari
(15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar