Minggu, 01 Januari 2012
5 PROGRAM SYI'AH
Oleh: Muhammad Aqil Shadiq (Pengamat Aliran Syiah Indonesia)
Kaum Syiah selama ini telah berusaha mengaburkan batas-batas perbedaan antara syiah dan sunnah. Mereka anggap hanyalah sebatas perbedaan madzhab. Ini adalah kedustaan besar, ini adalah taqiyyah mereka. Suatu strategi agar dapat diterima oleh khalayak ummat Islam di Indonesia.
Membagi rencana menjadi lima tahapan, setiap tahapan berdurasi sepuluh tahun:
Fase Pertama: Fase Perintisan dan Perawatan Akar
Yaitu dengan cara memberikan fasilitas dan lapangan kerja untuk kader-kader Syiah yang ditugaskan ke Negara-negara target, kemudian membangun hubungan kemitraan dengan para penyandang dana dan penanggung jawab di Negara-negara tersebut, kemudian berusaha merongrong struktur kependudukan dengan cara mencerai-beraikan pusat pusat perkumpulan Ahlus Sunnah kemudian mengadakan perkumpulan Syiah di tempat-tempat strategis.
Fase Kedua: Fase Penjajakan
Bekerja dengan cara tetap berkamuflase pada koridor hukum Negara yang berlaku sekedar formalitas dan tidak berani melanggarnya, lalu berusaha masuk ke fasilitas keamanan dan institusi pemerintah secara perlahan tapi pasti, hingga berupaya mendapatkan surat kewarganegaraan untuk para imigran Syiah, setelah itu berkonsentrasi memunculkan masalah (konflik) antara Ulama Sunnah (Wahabiyyin) dengan pemerintah, dengan cara memprovokasi para ulama Sunnah melakukan aksi-aksi yang dianggap bahaya oleh pemerintah, menyebarluaskan selebaran-selebaran provokatif dengan nama ulama Ahlus Sunnah, dan membuat tindakan-tindakan mencurigakan atas nama mereka pula, serta mengobarkan kerusuhan, sedangkan di sisi lain mereka juga gencar menghasut pemerintah untuk melawan ulama Ahlus Sunnah, agar sampai pada target menciptakan ketegangan antara Ahlus Sunnah dengan pemerintah, lalu pemerintah menekan Ahlus Sunnah dan timbulah rasa saling tidak percaya dari masing-masing pihak.
Fase Ketiga: Fase Start-Up
Merekatkan hubungan antara Pemerintah dengan para imigran agen Syiah, memperdalam penetrasi ke pusat-pusat pemerintah, mendorong untuk merelokasi dana-dana sunni ke Iran untuk mewujudkan mitra kerja, setelah mampu menguasai mereka menekan ekonominya.
Fase Keempat: Masa Pembuahan
Ciri khas fase ini adalah mengakses ruang-ruang pemerintah yang sensitif, membeli banyak tanah dan properti, menyulut emosi rakyat sunni terhadap pemerintah karena semakin bertambahnya hegemoni kaum asing Syiah.
Fase Kelima: Fase Pematangan
Inilah puncak dari semua kejadian yang sampai pada klimaksnya, maka terjadi kekacauan besar dalam negri, dan Negara kehilangan faktor-faktor stabilitasnya (keamanan dan ekonomi), sehingga dengan kekacauan ini mereka bisa masuk dan mengusulkan pembentukan dewan perwakilan rakyat baru, yang bisa mereka setir, mereka mengajukan jasa sukarela untuk membantu pemerintah dalam rangka menstabilkan kondisi dalam negri, dengan menguasai sendi-sendi penting kepemerintahan, hingga mereka bisa merealisasikan target “Ekspor Revolusi iran” dengan desain yang rapi. Dan jika cara itu tidak tercapai mereka gunakan cara lain yang telah terdesain sebelumnya yaitu memprovokasi rakyat untuk melakukan revolusi, setelah itu mereka mencuri kekuasaan dari tangan pemerintah.
Kenyataannya sekarang kita melihat rencana busuk Syiah lima puluh tahun ini telah terlaksana secara rapi di beberapa Negara Islam dan Arab, seperti Irak, Kuwait, Bahrain, Yaman, Suriyah, Lebanon, Jordania, Sudan, dan sebagian Negara Arab di utara Afrika dan lainnya! Mungkin kebusukan mereka ini semakin terungkap setelah mereka melanggar sendiri roda rencana jahat lima puluh tahun mereka di Irak, serta penghianatan mereka yang membantu para aggressor Amerika (iblis besar) dan musuh-musuh zionis dalam melawan kaum Muslimin dan Arab.
Mereka jatuh ke dalam perangkap kebenciannya sendiri, yang mendorong untuk melakukan kejahatan terburuk, paling kejam dan nista di Negara Irak, yang memobilisasi opini negatif publik, Arab dan dunia muslim terhadap mereka, setelah terungkapnya niat, keyakinan dan latar belakang perilaku buruk dan memalukan mereka terhadap bangsa Muslim.
Sementara di Suriyah, mereka dapat melaksanakan rencana busuknya dengan detail dan rapi, selain juga mendapatkan perlindungan penuh yang diberikan oleh penguasa Asad, dalam menghadapi Suriyah dan rakyatnya; dan tidak masuk akal kaum Muslimin berpangku tangan membiarkan rakyat dan bumi mereka jatuh satu persatu ke pelukan tersangka pemilik proyek Shafawi ini, karena mereka juga harus memiliki proyek tandingan untuk menjaga rakyat, umat dan negrinya dari kejahatan berbahaya yang datang dari negri Persia Iran yang bekerja sama dengan para pengusa Bassyar Asad yang berkhianat pada negri, bangsa dan umatnya. Wallahu a’lam.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Article's :
-
▼
2012
(144)
-
▼
Januari
(15)
- Muqadimah
- As SUNNAH, ANTARA MUSUH DAN PEMBELANYA (1)
- as Sunnah antara Musuh dan pembelanya (2)
- AHLI BID'AH MENGEPUNG AHLUS SUNNAH
- KH.DR SAID AQIL SIRADJ MA. ( ALUMNI SAUDI ARABIA N...
- DAHI (JIDAD) HITAM BUKAN TANDA BEKAS SUJUD
- MENGENAL SYI'AH AL HUTSIYUUN -LAKNATULLAH ALAIHIM-
- SHAHABAT NABI ADALAH MANUSIA TERMULIA
- DIMANA ALLAH...??
- 5 PROGRAM SYI'AH
- DAFTAR BUKU-BUKU SYI'AH LAKNATULLAH
- SEMESTINYA SALAFY BERSOSIAL, TIDAK EKLUSIVE
- MEMBANTAH AHLI BID'AH BUKAN BERARTI GHIBAH
- BIOGRAFI Khadijah bintu Khuwailid ( Sebaik-baik wa...
- AWAS KRISTENISASI
-
▼
Januari
(15)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar