Sabtu, 01 Desember 2012
UCAPAN "SELAMAT NATAL" HARAM..!!
Mafhum nya disini adalah Agamamu ya urusi agama mu. Agama ku ya.. kebenaran bagiku. maka prinsip ini adalah suatu prinsip toleransi dalam islam, oleh karena itu hal yang dianggap wajar perihal mengucapkan "SELAMAT NATAL/MERRRY CRISTMAS/dan sejenisnya" adalah suatu prularisme dalam agama.
UCAPAN "SELAMAT NATAL" HARAM..!!
Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan al Bykazi
Segala puji bagi Allah, yang telah menurunkan kepada hamba-Nya kitab Al-Qur'an sebagai penjelasan atas segala sesuatu, petunjuk, rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang muslim. Semoga shalawat dan salam senantiasa tercurah kepada hamba dan rasul-Nya Muhammad Shalallahu 'alaihi wasalam, yang diutus Allah sebagai rahmat bagi alam semesta.
Pluralis dan sekulerisme rasanya bukan barang tabu dalam kehidupan sebagian kaum muslimin, diantara mereka sudah tidak melihat lagi batasan-batasan agama sebagaimana firman Allah :
لَكُمْ دِينُكُمْ وَلِيَ دِينِ
“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.” Maksud ayat ini sebagaimana firman Allah,
وَإِنْ كَذَّبُوكَ فَقُلْ لِي عَمَلِي وَلَكُمْ عَمَلُكُمْ أَنْتُمْ بَرِيئُونَ مِمَّا أَعْمَلُ وَأَنَا بَرِيءٌ مِمَّا تَعْمَلُونَ
“Jika mereka mendustakan kamu, maka katakanlah: "Bagiku pekerjaanku dan bagimu pekerjaanmu. Kamu berlepas diri terhadap apa yang aku kerjakan dan akupun berlepas diri terhadap apa yang kamu kerjakan.” (QS. Yunus: 41)
atau juga ditafsirkan dengan ayat lain :
لَنَا أَعْمَالُنَا وَلَكُمْ أَعْمَالُكُمْ
“Bagi kami amal-amal kami dan bagi kamu amal-amal kamu.” (QS. Asy Syura: 15)
(Tafsir Al Qur’an Al ‘Azhim, Ibnu Katsir, Muassasah Qurthubah)
Semestinya sebagai seorang muslim hendaknya memegang teguh ayat ini, dan jangan anda katakan ayat diatas adalah ayat yang anti toleransi..!! ketahuilah wahai saudaraku, toleransi bukan berarti kita menghargai secara berlebihan dengan mengikuti ritual agama lain, dengan memberikan keselamatan bagi pemeluk agama lain, tapi pahamilah toleransi adalah sikap saling menghargai antar pemeluk agama tanpa melibatkan kita masuk kedalamnya, saya ambil contoh:
"Setiap diantara kita pasti memiliki suatu Hobi, namun kita menyadari pula orang lainpun mempunyai hobi, apakah kita mengganggu hobi orang lain..? tidak.. (inilah toleransi), apakah konsekwensi toleransi kita harus mesti mencicipi hobi orang lain..? maka kita jawab : "tidak", kenapa..? karena jika kita mencicipi hobi orang lain maka hakikatnya kita tidak memiliki hobi, mana mungkin dikatakan kita mempunyai suatu hobi namun hobi orang lain kita lakukan juga, maka tidak ada spesially dalam diri"
maka hakikatnya ayat diatas adalah toleransi yang agung dalam ajaran Islam yakni sikap menghargai tanpa melakukan ritual umat lain, Allah mengatakan :
“Untukmu agamamu, dan untukkulah, agamaku.”
Mafhum nya disini adalah Agamamu ya urusi agama mu. Agama ku ya.. kebenaran bagiku. maka prinsip ini adalah suatu prinsip toleransi dalam islam, oleh karena itu hal yang dianggap wajar perihal mengucapkan "SELAMAT NATAL/MERRRY CRISTMAS/dan sejenisnya" adalah suatu prularisme dalam agama. Ibnu Al-Qayyim -rahimahullah- di dalam kitabnya Ahkam Ahlu Adz-Dzimmah’. Beliau berkata,
“Adapun mengucapkan selamat berkenaan dengan syiar-syiar kekufuran yang menjadi kekhususan mereka adalah haram menurut kesepakatan para ulama, seperti mengucapkan selamat terhadap hari-hari besar dan puasa mereka, sembari mengucapkan, ‘semoga hari raya anda diberkahi’ atau dengan ucapan selamat pada hari besar mereka dan semacamnya."
Telah jelas bahwa mengucapkan selamat pada hari raya kekufuran adalah Haram, dan jelas-jelas adalah Tasyabuh yakni bentuk penyerupaan kepada penganut agama lain sedangkan Nabi Shallallâhu ‘alaihi Wa Sallam, “Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum maka dia termasuk bagian dari mereka.” (HR. Abu Daud)
Syaikhul Islam Ibnu Taimiah berkata di dalam kitabnya Iqtidha` Ash-Shirath Al-Mustaqim fii Mukhalafah Ashhab Al-Jahim, “Menyerupai mereka di dalam sebagian hari-hari besar mereka mengandung konsekuensi timbulnya rasa senang di hati mereka atas kebatilan yang mereka lakukan, dan barangkali hal itu membuat mereka antusias untuk mencari-cari kesempatan (dalam kesempitan) dan menghinakan kaum yang lemah (imannya).”
Dengan demikian tiada lagi kabut putih tentang hukum ini, tiada pula ada duri yang merintang dihadapan kita ketika kita hendak jalan maka telah jelaslah laksana langit biru nan cerah, telah tampaklah mentari dipagi hari, hukum mengucapkan selamat natal adalah HARAM..!! wallahu'alam
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar