Kamis, 01 September 2011
PENTAS LAWAK ( Orang Shalih DiHINA..!!)
Ust. Abu Ahmad Zaenal Abidin, Lc
PENGHINAAN TERHADAP ORANG SHALIH DALAM PENTAS LAWAK
Terkadang seorang pelawak berakting (berperan) menjadi sosok seorang tokoh agama atau ustadz, namun sosok tersebut menjadi bahan ledekan dan guyonan. Bahkan mereka menirukan gaya, gerakan dan mimik sang ustadz, tetapi muatan bicara dan perkataannya jauh dari norma kepantasan, sehingga menjatuhkan kredibilitas sosok dan figur agama.
Ditanyakan kepada Syaikh Muhammad bin Shâlih al-’Utsaimin rahimahullah : Apa hukum mengolok-olok orang-orang yang konsisten dalam menjalankan perintah-perintah Allah?
Syaikh Muhammad bin Shâlih al-’Utsaimin rahimahullah memberikan jawaban: Mengolok-olok orang-orang yang konsisten dan istiqamah dalam menjalankan perintah Allah Subhanahu wa Ta'ala dan Rasul-Nya, dikarenakan konsistensi mereka merupakan perbuatan haram dan sangat membahayakan pelakunya. Karena dikhawatirkan, ejekan tersebut berangkat dari sikap ketidaksukaannya terhadap keistiqamahan mereka dalam menjalankan agama Allah Subhanahu wa Ta'ala, maka ia serupa dengan yang disebutkan Allah Subhanahu wa Ta'ala dalam firman-Nya, yang artinya: Jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang
apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”. Katakanlah: “Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok?” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. [at-Taubah/9:65-66].
Kami belum penah melihat seperti para pembaca (Al Qur’an) di antara kami, yang lebih buncit perutnya, lebih berdusta lisannya dan pengecut saat berhadapan dengan musuh. Maksudnya, ialah Rasulullah dan para sahabatnya. Lalu turunlah ayat tentang mereka, yang artinya: Jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentu mereka akan menjawab: “Sesungguhnya kami hanya bersenda gurau dan bermain-main saja”. [at-Taubah/9:65].
Oleh karena itu, orang yang suka mengolokolok komunitas atau kelompok yang menebarkan kebenaran hendaklah berhati-hati, karena mereka yang diejek dan diolok-olok adalah termasuk para ahli agama yang dimaksudkan dalam firman Allah Subhanahu wa Ta'ala, yang artinya: Sesungguhnya orang-orang yang berdosa, adalah mereka yang dahulunya (di dunia) menertawakan orang-orang yang beriman. Dan apabila orang-orang beriman lalu di hadapan mereka, mereka saling mengedip-ngedipkan matanya. Dan apabila orang-orang berdosa itu kembali kepada kaumnya, mereka kembali dengan gembira. Dan apabila mereka melihat orang-orang mukmin, mereka mengatakan: “Sesungguhnya mereka itu benar-benar orang-orang yang sesat”, padahal orang-orang yang berdosa itu tidak dikirim untuk penjaga bagi orangorang mukmin. Maka pada hari ini, orang-orang yang beriman menertawakan orang-orang kafir, mereka (duduk) di atas dipan-dipan sambil memandang. Sesungguhnya orang-orang kafir telah diberi ganjaran terhadap apa yang dahulu mereka kerjakan. [al-Muthaffifin/83:29-36]. [12]
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Article's :
-
▼
2011
(161)
-
▼
September
(12)
- MUQADDIMAH
- 'IEDUL FITHRI Bersama PEMERINTAH
- SUNNAH - SUNNAH HARI RAYA
- HUKUM 'IED
- TEMPAT SHALAT IED
- MARI BERTAKBIR..!!!
- KESALAHAN-KESALAHAN IEDUL FITHRI
- PUASA SYAWAL
- PENTAS LAWAK ( Orang Shalih DiHINA..!!)
- KETIKA HARTA DITANGAN ORANG SHOLEH..??
- PENTAS LAWAK ( Musik, Wanit seksi, and Waria)
- PERIHARALAH DIRIMU.. DARI MINTA-MINTA
-
▼
September
(12)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar