Radio Rodja 756AM

Jumat, 03 Januari 2014

SALAFY PENJILAT PEMERINTAH..?










~:: SALAFY PENJILAT PEMERINTAH....? ::~
-tuntunan belajar bahasa indonesia dengan baik dan benar untuk para penebar Fitnah-

Abu Usaamah Sufyan Bin Ranan


Syubhat yang Amazing ditengah-tengah kaum muslimin khususnya yang Pembenci Dakwah Salafiyyah di Indonesia, bahwa mereka mengatakan dengan dada didepan penuh keangkuhan mereka berkata :

"Salafy adalah Kelompok Penjilat Pemerintah..!!"

Pertama kita dapat menanggapi kalimat 'penjilat'.
saya khawatir orang yang melempar kotoran syubhat ini belum cerdas atau belum membuka kamus apa arti penjilat, atau diantara mereka hanya sebatas penyambung lidah alias 'ikut-ikutan' lantaran ustadznya atau murabbinya berkata demikian al hasil ikut aja.. tanpa ilmu.!!

Perlu diketahui para shahabatku yang semoga Allah merahmati kita semua.
Kalimat 'penjilat' dalam kamus besar bahasa indonesia bahwah :

Penjilat adalah "orang yang senang mencuri perhatian atasannya supaya mendapat pangkat, jabatan, atau apapun yang bisa membuatnya senang."

arti lain :
"seorang yang rajin membuat laporan buruk tentang sikap dan pekerjaan teman-temannya kepada atasan"

Maka dari dua arti diatas cukup kita simpulkan bahwa kalimat 'penjilat' sangat erat hubungannya dengan jabatan, kekuasaan, ambisi, dan sejenisnya maka yang jadi pertanyaan yang sangat mendasar,

Apakah Salafy mempunyai kedudukan di pemerintahan sehingga dikatakan penjilat...?
tidak..!!
Apakah ada Keuntungan Bagi Salafy secara langsung sebagaimana makna 'penjlat' yang berkaitan dengan ambisi jabatan / materi dari pemerintah..?
Tidak..!!
Lalu bagaimana dikatakan 'penjilat' ketika 2 variabel tidak mempunyai korelasi yang jelas satu sama lain.

Maka tampaknya syubhat mereka sangat lemah lebih lemah dari sarang laba-laba.

Ketahuilah hubungan dakwah salafiyyah terhadap pemerintah tidak lain dan tidak bukan lantaran Amanah, Amanah dari Baginda Rasulullah shalallahu alaihi wa sallam yang beliau sampaikan kepada umat islam yakni :

Ketika Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam ditanya oleh para sahabat tentang akan ada para pemimpin yang dzalim dan tidak berpegang kepada Ajaran Islam [dikatakan tidak berpegang kepada ajaran Rasulullah tentu berkaitan dengan mebuat hukum sendiri, fasiq dan seterusnya], maka Shahabat berkata:

Wahai Rasulullah, tidakkah kita tentang mereka dengan pedang?

Kemudian Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Artinya : Tidak, selama mereka menegakkan shalat pada kalian”.[HR Muslim 3/1482-1482 no. 1855]

Inilah amanah yang semestinya dijalankan oleh Umat Muhammad shalallahu alaihi wa sallam, dengan menerima sunatullah yang memang akan datang penguasa yang dzalim dan tak berpegang kepada ajaran Nabi shalallahu alaihi wa sallam, dan jangan anda tanyakan dengan membuat blunder syubhat baru dengan berkata :
"Ta'at kepada pemerintah indonesia meskipun ia memerintahkan kedzaliman..?"

perkataan diatas adalah seolah menjadi paket rentetan syubhat, dan cukup kita katakan katakan epada mereka "hendakla kita lebih menelaah lagi agar kita mengetahui mana kamar singa dan mana kamar pengantin, artinya jika diperintahkan kepada kedzaliman maka hendaknya kita otomatis tahu apa yang kita harus lakukan sebagai muslim, tidak mungkin anda yang sedang menjadi pengantin baru tidak bisa membedakan mana kamar pengantin mana kamar singa..? masya Allah...

Maka cukuplah kita sebagai seorang muslim memegang wasiat Nabi shalallahu alaihi wa sallam :

"“Artinya : Tidak ada ketaatan kepada makhluk dalam kemaksiatan kepada Allah"
[shahih al jami']

dan di hadits lain

"“Artinya : Sesungguhnya ketaatan hanya dalam hal yang baik" [HR Bukhari]

Inilah sikap prinsip seorang muslim yang semestinya sudah otomatis tahu, jika diperintahkan ke yang buruk maka jangan diikuti karena ketaatan hanya pada yang baik. maka ketidak ta'atan kepada penguasa muslim dari kebijakan yang buruk tidak serta merta melepaskan keta'atan kita secara keseluruhan berkaitan dengan yang baik. inilah sikap ahlussunnah wal jama'ah.

Maka hendaknya kita jangan terpedaya dari segala syubhat yang terbang laksana kapas tanpa arah, namun bisa menghinggapi kepala-kepala manusia tanpa disadari itulah syubhat karna syubhat itu lembut, selembut kapas.
wallahulmusta'an

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Article's :

QAULAN-SADIDA.BLOGSPOT.COM

SEKOLAH YUUK..!!